NIKMATNYA SEX JANDA KEMBANG LIAR (Part 2 )

expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

sex janda

Thursday, February 5, 2015

NIKMATNYA SEX JANDA KEMBANG LIAR (Part 2 )



Sex janda Hottt...
Aku mencoba meraba buah dada Sex Janda Kembang XXX yang begitu menantang, ternyata dia tidak memakai beha di bawah bajunya. Teraba puting susunya yang mungil. dan ketika aku mencoba melepaskan bajunya, ternyata dengan mudah dapat kulakukan tanpa membuat  Sex Janda Kembang XXX terbangun. Aku dekatkan bibirku ke putingnya yang sebelah kanan, ternyata Janda Kembang XXX tetap tertidur. Aku mulai merasakan kemaluanku mulai membesar dan agak menegang, jadi aku teruskan permainan bibirku ke puting susu Janda Kembang XXX yang sebelah kiri, dan aku mulai meremas buah dada Sex Janda Kembang XXX yang montok itu. Terasa Janda Kembang XXX bergerak di bawah himpitanku, dan tampak dia terbangun, namun aku segera menyambar bibirnya, agar dia tidak menjerit. Aku lumatkan bibirku ke bibirnya, sambil menjulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Terasa sekali Janda Kembang XXX yang semula agak tegang, mulai rileks, dan agaknya dia menikmati juga permainan bibir dan lidahku, yang disertai dengan remasan gemas pada ke dua buah dadanya.

Setalah aku yakin Sex Janda Kembang XXX tidak akan berteriak, aku alihkan bibirku ke arah bawah, sambil tanganku mencoba menyibakkan roknya agar tanganku dapat meraba kulit pahanya. Ternyata Janda Kembang XXX sangat bekerja sama, dia gerakkan bokongnya sehingga dengan mudah malah aku dapat menurunkan roknya sekaligus dengan celana dalamnya, dan saat itu kilat di luar membuat sekilas tampak pangkal paha Sex Janda Kembang XXX yang mulus, dengan bulu kemaluan yang tumbuh lebat di antara pangkal pahanya itu.

Kujulurkan lidahku, kususupi rambut lebat yang tumbuh sampai di tepi bibir besar kemaluannya. Di tengah atas, ternyata clitoris Sex Janda Kembang XXX sudah mulai mengeras, dan aku jilati sepuas hatiku sampai terasa Janda Kembang XXX agak menggerakkan bokongnya, pasti dia menahan gejolak berahinya yang mulai terusik oleh jilatan lidahku itu.

Janda Kembang XXX membiarkan aku bermain dengan bibirnya, dan terasa tangannya mulai membuka kancing kemejaku, lalu melepaskan ikat pinggangku dan mencoba melepaskan celanaku. Agaknya Sex Janda Kembang XXX mendapat sedikit kesulitan karena celanaku terasa sempit karena kemaluanku yang makin membesar dan makin menegang.

Sambil tetap menjilati kemaluannya, aku membantu Janda Kembang XXX melepaskan celana panjang dan celana dalamku sekaligus, sehingga kini kami telah bertelanjang bulat, berbaring bersama di lantai kamar, sedangkan ibunya masih nyenyak di atas tempat tidur.
Mata Janda Kembang XXX tampak agak terbelalak saat dia memandang ke arah bawah perutku, yang penuh ditumbuhi oleh rambut kemaluanku yang subur, dan batang kemaluanku yang telah membesar penuh dan dalam keadaan tegang, menjulang dengan kepala kemaluanku yang membesar pada ujungnya dan tampak merah berkilat.

Kutarik kepala Sex Janda Kembang XXX agar mendekat ke kemaluanku, dan kusodorkan kepala kemaluanku ke arah bibirnya yang mungil. Ternyata Janda Kembang XXX tidak canggung membuka mulutnya dan mengulum kepala kemaluanku dengan lembutnya. Tangan kanannya mengelus batang kemaluanku sedangkan tangan kirinya meremas buah kemaluanku. Aku memajukan bokongku dan batang kemaluanku makin dalam memasuki mulut Sex Janda Kembang XXX. Kedua tanganku sibuk meremas buah dadanya, lalu bokongnya dan juga kemaluannya. Aku mainkan jariku di clitoris Janda Kembang XXX, yang membuatnya menggelinjang, saat aku rasakan kemaluan Janda Kembang XXX mulai membasah, aku tahu, saatnya sudah dekat.

Kulepaskan kemaluanku dari kuluman bibir Sex Janda Kembang XXX, dan kudorong Janda Kembang XXX hingga telentang. Rambut panjangnya kembali terburai di atas bantal. Janda Kembang XXX mulai sedikit merenggangkan kedua pahanya, sehingga aku mudah menempatkan diri di atas badannya, dengan dada menekan kedua buah dadanya yang montok, dengan bibir yang melumat bibirnya, dan bagian bawah tubuhku berada di antara kedua pahanya yang makin dilebarkan. Aku turunkan bokongku, dan terasa kepala kemaluanku menyentuh bulu kemaluan Sex Janda Kembang XXX, lalu aku geserkan agak ke bawah dan kini terasa kepala kemaluanku berada diantara kedua bibir besarnya dan mulai menyentuh mulut kemaluannya.

Kemudian aku dorongkan batang kemaluanku perlahan-lahan menyusuri liang sanggama Janda Kembang XXX. Terasa agak seret majunya, karena Sex Janda Kembang XXX telah menjanda dua tahun, dan agaknya belum merasakan batang kemaluan laki-laki sejak itu. Dengan sabar aku majukan terus batang kemaluanku sampai akhirnya tertahan oleh dasar kemaluan Janda Kembang XXX. Ternyata kemaluanku cukup besar dan panjang bagi Sex Janda Kembang XXX, namun ini hanya sebentar saja, karena segera terasa Sex Janda Kembang XXX mulai sedikit menggerakkan bokongnya sehingga aku dapat mendorong batang kemaluanku sampai habis, menghunjam ke dalam liang kemaluan Janda Kembang XXX.

Aku membiarkan batang kemaluanku di dalam liang kemaluan Janda Kembang XXX sekitar 20 detik, baru setelah itu aku mulai menariknya perlahan-lahan, sampai kira-kira setengahnya, lalu aku dorongkan dengan lebih cepat sampai habis. Gerakan bokongku ternyata membangkitkan berahi Janda Kembang XXX yang juga menimpali dengan gerakan bokongnya maju dan mundur, kadangkala ke arah kiri dan kanan dan sesekali bergerak memutar, yang membuat kepala dan batang kemaluanku terasa di remas-remas oleh liang kemaluan Janda Kembang XXX yang makin membasah.

Tidak terasa, Sex Janda Kembang XXX terdengar mendasah dasah, terbaur dengan dengusan nafasku yang ditimpali dengan hawa nafsu yang makin membubung. Untuk kali pertama aku menyetubuhi Janda Kembang XXX, aku belum ingin melakukan gaya yang barangkali akan membuatnya kaget, jadi aku teruskan gerakan bokongku mengikuti irama bersetubuh yang tradisional, namun ini juga membuahkan hasil kenikmatan yang amat sangat. Sekitar 40 menit kemudian, disertai dengan jeritan kecil Janda Kembang XXX, aku hunjamkan seluruh batang kemaluanku dalam dalam, kutekan dasar kemaluan Janda Kembang XXX dan seketika kemudian, terasa kepala kemaluanku menggangguk-angguk di dalam kesempitan liang kemaluan Sex Janda Kembang XXX dan memancarkan air maniku yang telah tertahan lebih dari satu minggu.

Terasa badan Janda Kembang XXX melamas, dan aku biarkan berat badanku tergolek di atas buah dadanya yang montok. Batang kemaluanku mulai melemas, namun masih cukup besar, dan kubiarkan tergoler dalam jepitan liang kemaluannya. Terasa ada cairan hangat mengalir membasahi pangkal pahaku. Sambil memeluk tubuh Janda Kembang XXX yang berkeringat, aku bisikan ke telinganya, “Janda Kembang XXX, terima kasih, terima kasih…”